Langsung ke konten utama

Singkapan Lava Basalt di Gunung Muria

Pada saat perjalanan menyusuri jalan setapak, kami menemukan sebuah singkapan batuang yang sangat luas. Ketika kami perhatikan, ternyata singkapan ini berada di tepi tebing yang tinggi. Tebing ini terpotong oleh rekahan sehingga membentuk jalan setapak seperti terowongan. Tempatnya sejuk dan adem sehingga membuat kami nyaman berlam-lama disini. Seperti biasa kami mengamati singkapan ini dan mencatat semua data yang ada. Singkapan ini terdapat di Desa Ternadi pada jalur pendakian menuju Puncak Payon Gunung Muria.
Singkapan Batuan yang kami temui merupakan singkapan batuan beku yang berstruktur sheeting joint atau struktur rekahan berlembar. Batuan ini memiliki nama Basalt dengan struktur berlembar. Batuan ini dapat disebut juga dengan Lava Basalt karena memiliki struktur trakhitik saat diamati dengan petrografi.
Outcrop of Andesite Lava in Muria Moutain
Terimakasih atas perhatian pembaca. Semoga tulisan ini bermanfaat. Jika ada kesalahan, dapat disampaikan melalui kolom komentar di bawah ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melihat Puncak Payon Gunung Muria

Saya buka dengan pengalama saya naik ke Puncak Payon gunung Muria. Ketinggian 1.053 mdpl, tapi sudah menyuguhkan pemandangan yang indah. Anda dapat menikmati pemandangan ini melalui jalan kudus-colo, sebelum sampai colo belok kiri pada pertigaan ternadi. Kemudin ikuti jalan lurus terus sampai mentok jalan di lereng puncak payon. Sebelum sampai puncak, pemandangan juga sudah bangus. Anda juga dapat menuju Puncak payon, dari arah desa Rahtawu. Tetapi medan perjalanan sangat ekstrim jika dilalui dengan kendaraan. Dibawah ini merupakan potret Dukuh Semliro, Rahtawu yang diambil dari puncak payon. Pemandangan ini merupakan kenampakan morfologi pegunungan yang merupakan sisa dari aktivitas Gunung Muria yang sudah lama tidak aktif lagi. Kemudin terkena erosi yang cukup kuat, serta dipengaruhi oleh rekahan pada batuan yang menjadi tebing-tebing sungai. Puncak payon merupakan sisa dari kerucut vulkanik Gunung Muria karena erosi menjadi berbentuk seperti “payon” atau dalam bahasa indones

Keindahan Kali Tempur Hulu dari Kali Gelis Desa Rahtawu

Kali Gelis atau Sungai Gelis merupakan Sungai yang membelah Kota Kudus. Sungai ini merupakan awal mula peradaban masyarakat kudus. Dulunya orang-orang kudus ini bermukim di sepanjang tepi Sungai Gelis ini. Sungai ini memiliki hulu di Gunung Muria tepatnya di Desa Rahtawu atau sering dikenal dengan puncak 29. Banyak titik wisata yang bisa dinikmati. Pada hulu Sungai Gelis ini juga disebut Kali Tempur atau Sungai Tempur. Karena banyak sungai yang mengalir dari berbagai arah dan berkumpul di sungai besar ini. Sungai-sungai kecil ini mengalir dari lereng-lereng puncak muria. Banyak potensi wisata dengan alam yang indah. Wilayah hulu kali gelis ini dikelilingi gunung dan memiliki air yang kaya akan mineral.  Upstream of Gelis River in Rahtawu, Kudus Regency Terimakasih kepada pembaca. Semoga tulisan ini bermanfaat, dan jika ada komentar bisa ditulis di kolom komentar dibawah ini.

Singkapan Batugamping di Rahtawu, Gunung Muria

Rahtawu, tepatnya di dukuh Semliro terdapat singkapan batugamping yang menandakan bahwa tempat tersebut pernah menjadi laut. Kemudian muncul Gunung Muria yang menerobos formasi batugamping tersebut. Sehingga sebagian tempat dijumpai marmer. Warga sekitar juga memanfaatkannya sebagai bahan bangunan. Kemudian tersingkap juga formasi batuan muria tua yang sudah mengalami ubahan. Banyak singkapan batuan yang ditemukan disini terutama batuan alterasi yang dominan melingkupi wilayah sentral dari Gunung Muria ini. Banyak yang perlu diteliti disini, banyak yang perlu diungkap disini. sejarah pembentukan batuan-batuan yang ada diwilayah ini merupakan perubahan lingkungan pengendapan yang terjadi selama ribuan tahun. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih. jika ada kritik dan saran yang ingin disampakan silahkan di kolom komentar dibawah ini.