Langsung ke konten utama

Jejak Alterasi pada Batuan di Gunung Muria

Gunung Muria merupakan kompleks gunungapi yang unik, tetapi sudah lama tidak aktif dan dapat dikatakan sudah mati. Letak gunung ini berada di utara pulau jawa. Memiliki sistem sendiri dan berada jauh dengan deretan gunungapi yang masih aktif saat ini yaitu seperti Merapi, Kelud, Merbabu, Slamet, dll. Banyak penelitian yang dilakukan terutama oleh Badan Nuklir. Banyak yang menyebut daerah ini semenanjung Muria atau Ujung Lemah Abang. Secara morgologi gunung Muria berbentuk memanjang dan memiliki banyak kubah lava berbeda dengan bentuk kerucut gunungapi yang lain. Sedikitnya ada 4 kubah lava dan berbentuk memanjang dengan arah relatif Timur Laut – Barat Daya. Diperkirakan Gunung Muria ini aktif dari rekahan pulau jawa. Rekahan ini sering disebut Rekahan Kebumen-Muria.
Penelusuran kami membawa kami menemukan bukti adanya aktivitas hidrothermal yang mengubah batuan Gunung Muria menjadi batuan Alterasi atau ubahan. Hal ini membuktikan adanya aktivitas vulkanik pada Gunung Muria purba. Batuan alterasi ini sangat sering dijumpai di sekitar puncak gunung Muria, semakin ke atas semakin kuat alterasinya. Tipe alterasi yang sering dan umum kami jumpai disini adalah tipe Argilik. Untuk hasil yang lebih akurat dibutuhkan penelitian lebih lanjut dan uji laboratorium, karena keterbatasan apa yang kami tahu disini. Sangat menarik mempelajari keunikan dari Gunung Muria ini.
Rock Alteration in Muria Mountain
Jika ada kesalahan dala tulisan saya, mohon komentar dapat ditulis pada kolom dibawah ini. Terimakasih, semoga tulisan ini bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melihat Puncak Payon Gunung Muria

Saya buka dengan pengalama saya naik ke Puncak Payon gunung Muria. Ketinggian 1.053 mdpl, tapi sudah menyuguhkan pemandangan yang indah. Anda dapat menikmati pemandangan ini melalui jalan kudus-colo, sebelum sampai colo belok kiri pada pertigaan ternadi. Kemudin ikuti jalan lurus terus sampai mentok jalan di lereng puncak payon. Sebelum sampai puncak, pemandangan juga sudah bangus. Anda juga dapat menuju Puncak payon, dari arah desa Rahtawu. Tetapi medan perjalanan sangat ekstrim jika dilalui dengan kendaraan. Dibawah ini merupakan potret Dukuh Semliro, Rahtawu yang diambil dari puncak payon. Pemandangan ini merupakan kenampakan morfologi pegunungan yang merupakan sisa dari aktivitas Gunung Muria yang sudah lama tidak aktif lagi. Kemudin terkena erosi yang cukup kuat, serta dipengaruhi oleh rekahan pada batuan yang menjadi tebing-tebing sungai. Puncak payon merupakan sisa dari kerucut vulkanik Gunung Muria karena erosi menjadi berbentuk seperti “payon” atau dalam bahasa indones

Keindahan Kali Tempur Hulu dari Kali Gelis Desa Rahtawu

Kali Gelis atau Sungai Gelis merupakan Sungai yang membelah Kota Kudus. Sungai ini merupakan awal mula peradaban masyarakat kudus. Dulunya orang-orang kudus ini bermukim di sepanjang tepi Sungai Gelis ini. Sungai ini memiliki hulu di Gunung Muria tepatnya di Desa Rahtawu atau sering dikenal dengan puncak 29. Banyak titik wisata yang bisa dinikmati. Pada hulu Sungai Gelis ini juga disebut Kali Tempur atau Sungai Tempur. Karena banyak sungai yang mengalir dari berbagai arah dan berkumpul di sungai besar ini. Sungai-sungai kecil ini mengalir dari lereng-lereng puncak muria. Banyak potensi wisata dengan alam yang indah. Wilayah hulu kali gelis ini dikelilingi gunung dan memiliki air yang kaya akan mineral.  Upstream of Gelis River in Rahtawu, Kudus Regency Terimakasih kepada pembaca. Semoga tulisan ini bermanfaat, dan jika ada komentar bisa ditulis di kolom komentar dibawah ini.

Singkapan Batugamping di Rahtawu, Gunung Muria

Rahtawu, tepatnya di dukuh Semliro terdapat singkapan batugamping yang menandakan bahwa tempat tersebut pernah menjadi laut. Kemudian muncul Gunung Muria yang menerobos formasi batugamping tersebut. Sehingga sebagian tempat dijumpai marmer. Warga sekitar juga memanfaatkannya sebagai bahan bangunan. Kemudian tersingkap juga formasi batuan muria tua yang sudah mengalami ubahan. Banyak singkapan batuan yang ditemukan disini terutama batuan alterasi yang dominan melingkupi wilayah sentral dari Gunung Muria ini. Banyak yang perlu diteliti disini, banyak yang perlu diungkap disini. sejarah pembentukan batuan-batuan yang ada diwilayah ini merupakan perubahan lingkungan pengendapan yang terjadi selama ribuan tahun. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. atas perhatian pembaca saya ucapkan terimakasih. jika ada kritik dan saran yang ingin disampakan silahkan di kolom komentar dibawah ini.